Pak Polisi Ini Mengenang Masa Kecilnya

TRIBRATANEWS POLRES KOTABARU – AIPDA Bambang Erwanto. SH melaksanakan Silaturahmi kepada warga melihati kanakan main Lompat Tali di halaman Sekolahan SD Rampa Kapis terpanggil hati untuk mendatangi, terpikir dalam benaknya di jaman sekarang masih adakah anak-anak yang gemar bermain Permainan Tradisional? Permainan ini hampir bisa dianggap punah, banyak orang tua yang keberatan anaknya bermain Lompat Tali dengan alasan kotor, sulit terawasi, dan mungkin dianggapnya sebagai permainan yang ketinggalan jaman Sabtu (23/2/19).

Padahal, permainan Tradisional, mempunyai banyak manfaat dalam penumbuhan karakter anak.

Dikutip dari berbagai sumber, permainan Lompat Tali mempunyai manfaat untuk:

Mengatur Emosi (Relaks)
Bermain Lompat Tali sangat menyenangkan bagi anak, membantu anak keluar sebentar dari rutinitasnya sehari-hari untuk “me-recharge” kembali baterai energinya. Bila energinya sudah kembali penuh, anak dapat siap kembali menghadapi hal-hal yang serius, seperti belajar.

Melatih Kemampuan Motorik
Kegiatan-kegiatan dalam permainan Lompat Tali ini, seperti melempar dan menyentil, dapat melatih keterampilan motorik halus dan kasar di usia sekolah. Makin baik kemampuan motorik, koordinasi visual dan konsentrasinya maka anak pun semakin mahir dalam Melompat saat Tali tersebut Berputar.

Melatih Kemampuan Berfikir
Kemampuan berpikir anak ikut dirangsang dalam permainan ini.
Misalnya, jika ia ingin memenangkan permainan maka harus memecahkan masalah dan menggunakan strategi dengan menggunakan teknik-teknik tertentu.

Kemampuan Berkompetensi
Keberhasilan anak menjalani suatu teknik yang lantas memperoleh tanggapan dari para lawan nya merupakan hadiah tersendiri bagi anak. Adanya perasaan bersaing di usia sekolah sangat penting untuk membentuk perasaan harga diri.

Kemampuan Sosial
Yang paling penting dari kegiatan bermain adalah bagaimana anak mampu menjalin pertemanan dengan kawan mainnya. Jangan lupa, hubungan pertemanan akan memberi kesempatan pada anak untuk mempelajari konteks sosial yang lebih luas. Misal, ia jadi belajar bekerja sama, belajar mengatasi konflik ketika terjadi pertengkaran pada saat bermain dengan temannya, serta belajar mengomunikasikan keinginan dan pikirannya.

Sambil bermain kelereng bersama anak-anak Aipda Bambang EW. SH menyampaikan beberapa pesan “patuhi perintah orang tua, belajar yang rajin supaya tercapai apa yang di cita-citakan, jaga kerukunan sesama kawan bermain” Ucapnya.

Tak lupa anak-anak dikenalkan dengan berbagai hal seperti tugas polisi, rambu-rambu lalu lintas, dan lainnya.

Penulis  : Bambang

Editor    : Firman

Publish : Humas PL Timur

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *