TRIBRATA NEWS POLRES KOTABARU – Kapolsek Kelumpang Barat Iptu Beno Widiyanto mengatakan bahwa komunikasi antarwarga maupun lintas instansi bisa mencegah konflik sosial di tengah masyarakat.
“Guna mengantisipasi terjadinya konflik sosial di tengah-tengah masyarakat, Polsek telah melakukan pencegahan, salah satunya dengan menjaga harmonisasi Toga, Tomas, Perangkat desa, Kecamatan dan Intansi lainnya ” katanya dalam fokus group discusion (FGD) di Kecamatan Kelumpang Barat, Kotabaru, Senin(11/11/19).
Untuk diwilayah Kelumpang Barat yang masih menjadi konflik sosial mengenai Tapal batas antar Kecamatan Kendati demikian, pihaknya tetap berupaya mencegah agar konflik sosial tersebut segera terselesaikan.
Sementara itu, Camat Kelumpang Barat Octo Brahma Yogayana mengatakan bahwa potensi terjadinya konflik sosial di wilayahnya akan segera ditangani dan terselesaikan dengan membentuk tim penanganan konflik tingkat kecamatan Kelumpang Barat.
Akan tetapi, menurut dia, perlu adanya pencegahan sedari awal karena mencegah lebih baik daripada menyelesaikan permasalahan yang telah terjadi.
Kapolsek Iptu Beno Widiyanto mengatakan bahwa kegiatan itu sekaligus untuk mensosialisikan UU No. 7 Tahun 2012 tentang penanganan Konflik Sosial.
Aturan itu berisi tentang pelaksanaan koordinasi Penanganan / penanggulangan konflik sosial, baik tingkat nasional, provinsi, maupun kabupaten/kota wajib menyelenggarakan aksi sosial ke daerah-daerah yang rawan terhadap potensi konflik dengan melibatkan pemerintah daerah, aparat penegak hukum, tokoh masyarakat.
Menurut dia, ada beberapa penyebab terjadinya konflik sosial di suatu wilayah, salah satunya adalah perbedaan antara kelompok sosial, baik secara fisik maupun sosial. Misalnya, perbedaan pola kebudayaan, seperti adanya perbedaan adat istiadat dan suku bangsa.
Penulis : Opt Polsek Kelumpang Barat
Publish : Humas Polsek Kelumpang Barat
Editor : Operator Humas Polres Kotabaru